Thursday, December 18, 2008

hidup

kalau gitar itu benda mati? kenapa dengan itu saya merasa hidup?



legawa

Saturday, December 13, 2008

kesiangan

cahaya pagi meluapi mataku
Inilah beritaMu kepada hatiku
WajahMu tunduk kebawah
mataMu memandang kedalam mataku
dan
hatiku menyentuh kakiMu



nulegawa kesiangan

Thursday, December 11, 2008

engkau gaga putihku

engkau awan senja yang melayang di langit mimpi-mimpiku
kulukis engkau dan kubentuk engkau selalu dengan rinduku...engkau punyaku, punyaku
penghuni dalam mimpi-mimpiku yang tak berwatas!
kakimu merah mawar karena nyala gairah hatiku
pemungut nyanyian senjaku
bibirmu sedap-pedih karena rasa anggur kesedihanku...engkau punyaku, punyaku
penghuni dalam mimpi-mimpiku yang sunyi!
dengan bayang-bayang nafasku telah kukelamkan matamu...pemburu lubuk pandangku
telah kutangkap engkau dan kulihat engkau, kekasihku dalam jaring laguku
engkau punyaku, punyaku
penghuni dalam mimpi-mimpiku yang tak kunjung mati...
engkau Gaga putihku selalu




nu legawa

Sunday, December 7, 2008

dekatMu

aku tidak bertanya suatu apa
hanya berdiri terpaku saja
aku tidak berkata sepatah juga
hanya nyanyian burunglah yang terdengar tidak terlihat
aku hanya berdiri saja dan aku tidak datang ke dekatMu



sunyi sepi senyap
nu legawa

Tuesday, December 2, 2008

engKAU

meskipun tidak kuseru Engkau dalam doaku,
walaupun tidak kusimpan Engkau dalam hatiku,
tetapi kasihMu padaku senantiasa menunggu kasihku

Monday, December 1, 2008

HAWA

NERAKA itu kebanyakan dihuni oleh kaum HAWA......
kaum HAWA itu bukan perempuan atau wanita yang kita kenal tapi
HAWA itu makhluk Mahadewa yang punya nafsu....
HAWA itu nafsu bukan PEREMPUAN!

Saturday, November 29, 2008

IBU?

surga itu ditelapak kaki IBU.....IBU yang mana?bukan ibu yang mengandung kita sebenarnya tapi Ibu kalbumu....hatimu!

BUNGA-BUNGA-BUNGA

Tak ada yang hidup buat selamanya
Dan tak satupun yang bertahan lama

Ingatlah itu dalam hati

Bunga pasti layu dan mati
Tetapi dia yang memakai bunga itu
Pastilah tak meratapinya buat selamanya

Ada datang ada pergi

Kita bergegas mengumpulkan bunga-bunga
Karena takut bunga-bunga itu dirampas angin lalu

Hidup kita bernafsu, hasrat kita berapi-api karena waktu
Tak ada waktu buat kita tuk mencekam sesuatu dan meremukkannya
Jam-jam berlarian menghilang dengan cepatnya
Sambil menyembunyikan impian-impian dalam gaungnya

Hidup kita singkat

Ia hanya memberikan waktu sedikit buat bercinta

Keindahan manis bagi kita
Karena ia menari mengikuti selayang lagu yang sama dengan hidup kita

Pengetahuan berharga bagi kita
Karena kita tak akan pernah punya waktu untuk melengkapinya

Semua selesai dan berakhir di sorga abadi

Monday, November 24, 2008

KENAPA?

Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup kita, harta benda kita, ataupun tanah kita. Tapi rasa takut ini akan menguap begitu kita memahami bahwa kisah-kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama.

Dan

Manusia tidak perlu takut akan hal-hal yang tidak diketahui, kalau mereka sanggup meraih apa yang mereka butuhkan dan inginkan. nu legawa

MELAYANG

Aku lari bagai kijang dalam bayang-bayang rimbanya
Aku mencari apa yang tak bisa kudapat, aku mendapat apa yang tak kucari
Dalam hatiku keluar dan menari-nari bayangan hasratku sendiri
Bayang kemilau itu melayang
Tak ada lagi bayang dibalik pesona
Kucoba mendekapnya kuat-kuat, ia lucut terlepas dan membuatku tersesat
Aku mencari apa yang tak bisa kudapat, aku mendapat apa yang tak kucari

JASMINE

Mahadewa Yang Agung, maafkan kedua pendosa ini
Angin musim semi ini berkicau dengan ganasnya
Menghalau debu dan daun-daun mati
Janganlah berkata,
Bahwa hidup ini suatu kehampaan
Karena sekali ini telah kami buat perdamaian sementara dengan maut
Dan hanya selama beberapa saat yang cepat melintas ini kami dijadikan baka
Nasib yang luar biasa bagusnya ini menyulitkan kami
Ruang sukar didapat
Dilangit tak berwatas tempat kami tinggal
Sorga kami yang kecil, dimana hanya kedua kami yang baka ini berdiam
Terlalu amat kecil

Semua rasa telah kami dapat, semua kata telah kami dengar….terima kasih hari ini masih sisakan waktunya untuk kami nu legawa

BIOKIMIACINTA 3

Bahasa cinta…bahasa yang lebih tua daripada manusia, lebih kuno daripada padang pasir.

Bahasa yang paling penting yang bisa dipahami siapa pun di muka bumi, dihati mereka.

Bahasa cinta adalah bahasa dunia yang murni, bahasa yang tidak membutuhkan penjelasan, seperti halnya jagat raya ini tidak membutuhkan penjelasan dalam perputarannya di ruang-ruang waktu yang tak berujung.

Dan ketika kau mengerti bahasa tersebut mudah saja memahami bahwa ada seseorang di dunia ini yang menanti-nantimu, entah ditengah gurun atau di desa terpencil atau juga di kota besar.

Dan saat dua orang ini bertemu dan mata mereka beradu pandang, masa lalu dan masa datang tak lagi penting. Yang ada hanya saat ini, serta keyakinan yang amat sangat bahwa segala sesuatu di bawah matahari ini digoreskan oleh satu tangan yang sama.

Tangan yang telah membangkitkan rasa cinta, menciptakan kembaran jiwa untuk setiap orang di dunia.
Tanpa cinta semacam itu, mimpi-mimpi kita tak lagi berarti.

Dari hawa dari rasa dari mata
Nu legawa

Tuesday, November 18, 2008

harta

"dimana hatimu berada, disitulah hartamu berada"

hari ini kulalui dengan mata yang pedih karena debu dan kunci rumah yang patah di injak kaki motor nu legawa

Friday, November 14, 2008

bluesrulez

mainkan apa yang kamu nikmati dan nikmati apa yang kamu mainkan

hari ini dunia baik bagiku.....around2 n around

Monday, November 10, 2008

M A H A D e W A


Cinta dalam arti asmara dapat diungkapkan dalam beragam nuansa kesedihan dan kegirangannya, kekecewaan dan harapannya, kecemasan dan keberaniannya, permainan lembut dan kesungguhan mesranya. Dan perempuan adalah manifestasi dari keindahan yang hanya bisa di sentuh oleh roh, dengan jiwa, karena itu mereka kehilangan arti badaniah, tidak menjasmani dalam kejelitaannya.

Cinta badaniah memiliki arti yang transendental, mengantarkan ke arah cinta yang lebih luhur, ke arah cinta kepada Mahadewa. Dengan demikian ia tidak akan terjatuh ke dalam sikap epikuris atau hedonis yang melewati batas. Ia ingin berada dalam batas-batas kesimbangan, keselarasan dan harmoni. Karena pada hakekatnya hidup adalah keselarasan dan harmoni.

Kita tidak akan berat sebelah dan melewati batas dalam sikapnya yang membelakangi dunia dan menafikan kehidupan duniawi. Dengan kecintaan kita pada dunia ini kan membuat kita memandang bumi tempat kita hidup ini tidak hanya sebagai pentas di mana manusia berperan, tetapi lebih dari itu, sebagai ibu yang mengasihi anak-anaknya, memberi mereka pangan dan kesenangan, meskipun apa yang dapat diberikannya itu jauh dari sempurna. Dan karena ketidak sempurnaan kasih bumi itu, manusia mesti mencintainya, memujanya dengan kegiatan-kegiatan manusiawinya yaitu dengan kerja.

Ya, dengan kerja kita puja bumi ini. Dengan bekerja tidak saja kita menolong bumi juga membantu Sang Mahadewa, karena Dia memanifestasikan diriNya juga dalam kegiatan manusiawi mengasuh dunia ini.

Mahadewa adalah yang Baka(infinit) dan segala ciptaanNya disebutkan sebagai Yang Fana(finit). Yang Baka itu memanifestasikan diriNya dalam Yang Fana ialah dalam beragam bentuk kegirangan di mana-mana, dalam alam, dalam manusia dan segala kegiatan manusiawinya.

Tetapi manifestasi dari Yang Baka itu baru mencapai kesempurnannya yang penuh dalam jiwa manusia. Sebab di sana kemauan Yang Baka bertemu dengan kemauan manusia. Di sana Yang baka itu datang tidak sebagai raja, tetapi datang sebagai tamu. Ia akan menunggu di luar pintu dengan kesabaran yang tak berbatas. Ia tidak akan merusak pintu dengan kekerasan dan kekuasaan seorang raja. Ia tidak akan masuk bila tidak dipersilahkan. Akan dibukakankah pintu untukNya atau tidak?, hal itu dikembalikan pada kemauan bebas dalam jiwa manusia. Bila jiwa manusia dengan kemauan bebasnya membukakan pintu untukNya, maka akan terjadilah pertemuan itu, permesraan itu, dan kemauan pun bertemu dengan kemauan, dalam kasih, dalam kebebasan.

Pertemuan antara kasih dari Yang Baka dan kasih dalam jiwa manusia ini adalah suatu intensi. Tetapi tenggelam dalam intensi ini semata manusia akan kehilangan keseimbangannya. Ia hanya hendak menyatukan diri dengan Yang Baka dalam renungan-renungannya semata, mabuk dalam dunia internalnya sendiri, Sedang Yang Baka, yang memanifestasikan dirinya pula di dunia eksternal, ia lupakan. Maka intensi itu mesti di imbangi dengan ekstensi. Dan ekstensinya adalah merealisasikan Yang Baka itu dalam perbuatan dan dalam segala kegiatan manusiawi.

Dalam kerja, dalam kegiatan manusiawi kita menyatukan diri dengan Yang Baka, membantu Dia dalam pekerjaanNya yang besar mengasuh dunia ini.

Persatuan kita sebagai Yang Fana dengan Yang Baka itu dapat di capai manusia dalam persentuhan mesranya dengan alam, dalam jiwanya sendiri dan dalam kegiatan manusiawinya di tengah kehidupan ini.
Demikianlah Yang Baka ini adalah Kaki Langit Maharaya. Kaki Langit yang tidak hanya berada dalam kesayupan jauh di muka kita, tetapi juga yang ada beserta kita, karena setiap langkah kita menuju kepadaNya selalu bergetar dengan irama kehadiranNya.
Kita telah, sedang dan akan menuju kepadaNya, karena kita adalah saat-saat dalam MaharayaNya yang tak terbatas, saat-saat dalam kepribadian Mahadewa yang besar.
Semoga kita tidak terlalu kecil untuk itu.

Kau rasa, kau sentuh dan kau ingatkan
Nu legawa
What for! & for what?
There’s past not my futurE

Lipu pilo tutuwa ola’u
Lipo pilo ti mu’ata’u
Teto wa’u bilanda
Liyo li mama
To lipu hulondalo

Hulondalo dilate
Olipata’u
Mololo hila’u botiya
Molea mayi lipu’u hulondalo
Wa’u debo motabi olem

Wanu moela mayi lipu’u
Ponu’u ma buyu buyu huto
Wololo dila otahangiya
Mo’otola lipu’u hulondalo

Hei, wololo habarimu uti? Donggo tumumulo yio?
atau mailate, atau mapope, wa’u mololo daa olemu uti?
Nu legawa

Thursday, November 6, 2008

sayonara gaga!

Engkau meninggalkan aku dan aku meneruskan jalanmu
Kukira aku akan meratapimu dan menempatkan arca rupamu semata dalam hatiku, terbuat dari nyanyian kencana.
Tetapi ah, nasibku yang buruk, alangkah singkatnya waktu.
Keremajaan susut tahun demi tahun
Hari musim semi melintas cepat
Bunga-bunga yang rapuh mati dengan rela
dan si bijak memperingatkan padaku
bahwa hidup ini adalah setitik embun di atas bunga seroja.
Akankah kulalaikan semua ini untuk memikirkan seorang yang telah berpaling dariku?
Akan kasar dan bodohlah itu, karena waktu itu singkat.
Maka datanglah
Malam-malamku berhujan dengan kaki-kaki gemertap
Senyumlah, musim gugurku
Datanglah, bulan januari yang lalai, menebar-tebarkan ciumanmu merata.
Engkau datang, dan engkau, dan engkau juga!
Kekasihku semua, kalian tahu, kita sesama fana.
Adakah bijak, mematahkan hati sendiri untuk seorang, yang menjauhkan hatinya?
karena waktu itu singkat.
Adalah enak duduk di sudut merenungkan dan menuliskan dalam sajak
Bahwa engkau seluruh duniaku.
Adalah megah mendekap kesedihan sendiri dan memastikan tak akan terlipur.
Tetapi seraut wajah segar mengintai lewat pintuku dan membukakan matanya memandang mataku.
Aku pun hanya dapat menghapus air mataku dan mengubah nada laguku.
Karena waktu itu singkat

makasih tagore kan kucoba medekap keindahan,
kan kucoba peluk kejelitaanMu
nu legawa

Wednesday, November 5, 2008

apakah kau tahu siapa dirimu?
ketika semuanya kacau....
kita mencari Tuhan.....
tapi kita selalu terlambat...
apakah dosa ketika kita tak mencapai batasmu....
tapi terimalah dimana dunia kamu berada.....

ma kasih Mahadewa tlah sampai juga waktuku
nu legawa

Sunday, November 2, 2008

naon ieu?

naon ieu?

ti nene londo utonu mayi
malo ilowali lou moyingo
dila bo londo ungowale
malo’o dungoheyi bisala
wa’u dila londo ungowale
wa’u bo londo tihedu
tonula u’ilo dungohe mayi
malo polu to duhelu’u
uwanggu mabobolo ayu luhi
dila ti nene tama memulo
moyingo didu opondo liyo
mali kubulu bali liyo
longola yi’o odito hitumula
sama sama
dila hepo landobu
wa’u delo dipo mate bo
perasaan olemu
bo yi’o potiti mulolo
nene didu pona’o de ungowale
utiye bopo ela deli nene
teto leto wawu piyohu
dailayi mowali tulu wawu bohu
otutu dila otawa’u uti
de’utiye lonao deungowale
wanu odiye wa’u mamohe
utiya mamo moli’a hale

ku dengar, ku simak, ku beli……wah enak juga
ma kasih hulondhalo
nu legawa

Wednesday, October 29, 2008

you'll be mother to my child and child to my heart, you'll be lover in my bed and gun to my head, we must never be apart

sayonara gaga

sayonara gaga

Aku mempunyai sebuah kisah tuk dituturkan
Kadang terlalu sulit tuk menyembunyikannya dengan baik
Aku belum siap menghadapi musim yang akan datang
Terlalu gelap tuk melihat tulisan di dinding
Seorang pria dapat menceritakan sejuta kebohongan, aku telah belajar banyak akan hal itu
Semoga engkau telah belajar rahasia yang telah kupelajari sampai kemudian terbakar didalamnya
Aku tahu dimana letak keindahan
Aku telah pernah melihatnya
Aku tahu kehangatan yang diberikannya
Sinar yang tak pernah engkau lihat bersinar didalamnya dan engkau tidak dapat mengambilnya dariku
Kebenaran tak pernah tinggal jauh dibelakang
Engkau menyembunyikannya dengan baik
Bila aku harus menceritakan suatu rahasia yang telah kuketahui akankah hasrat itu kembali dan sepenuhnya kumiliki
Dan bila aku melarikan diri
Aku tak pernah punya kekuatan tuk pergi jauh
Suatu kehidupan yang tidak ada penyesalan didalamnya bersamamu
Seiring jalan yang ditempuh, dosa jangan jadi alasan beban Ampunkanlah dan itu pasti sirna hilang dan musnah olehNya
Jangan melihat kembali kepadaku
Tetapi lupakanlah
Dan kagumilah setiap jalan hidupmu dan hidup akan mengagumkanmu.
Jangan berpikir engkau telah gagal hanya karena ada seorang lain
Engkau adalah cinta pertamaku yang sebenarnya
Dan semua yang pernah dan telah kukatakan, aku bersumpah masih benar
Karena tak ada orang lain yang memiliki bagian yang kuberikan padamu.
Pernah ada padang-padang rumput hijau diciumi Sang Mentari Pernah ada lembah-lembah tempat sungai biasa mengalir dan berlari
Mereka pernah menjadi suatu bagian yang kekal
Padang-padang hijau pernah terpanggang mentari, lenyap dari lembah-lembah tempat sungai mengalir
Bagaimana aku bisa menari bila awan-awan hitam menyembunyikan siang!
Aku hanya mengetahui, disini tak ada sesuatu untukku
Tetapi aku kan terus menanti sampai engkau belajar suatu hari
Tentang padang-padang hijau yang mengembara
Tentang mentari bersinar sekalipun tertutup awan adalah asal dari pengembalian
Pulang…..pulanglah kepada padang-padang rumput yang tak terpanggang mentari
Akan kau temukan kebahagiaan dari hidup yang diberikan oleh Sang Kekal

resapan rasa ketika komik lecek Kho ping ho bicara
Nu legawa


“ Cinta itu bergerak senantiasa. Bagaikan air hidup yang lincah mengalir antara kedua jiwa. Hanya biarkanlah masing-masing menghayati ketunggalannya (Khahlil Gibran)”

Thursday, October 23, 2008

adsense&makesense

AdsensE & MakesensE

hidup apakah sesuai dengan yang kita inginkan atau kita bayangkan?
Dengan latar berbeda pula, pola pikir tentang hidup orang timur dan orang barat beda. Ciri manusia yang hidup di barat berpikir melawan itu kuat, diam itu lemah, melawan itu cerdas dan pasrah itu tolol.
Semakin gencarnya semua informasi dengan alat media dari televisi, internet, radio dan yang lainnya pola hidup ala barat menyebar cepat. Banyak manusia timur mengalami kebingungan karena roh masih timur dengan berbaju barat.
Mengapa sekarang banyak manusia yang stres, mengapa banyak manusia yang depresi, penyakitan, konflik dan perang, karena intinya mereka terus melawan. Ada yang orang biasa pengen jadi presiden, ada yang sebagai pegawai pengen cepet kaya seperti pengusaha, yang guru pengen jadi kepala sekolah dan lain-lain.
Mereka menolak kehidupan hari ini agar diganti jadi kehidupan yang lebih baik. Memang tidak ada larangan seseorang pengen jadi presiden atau pengusaha atau penguasa, hanya alam mengajarkan, semua ada sifat alaminya.
Seperti ikan sifatnya berenang, burung terbang, kijang berlari. Dan konon dahulu para binatang ini iri pada manusia karena memiliki sekolah. Mereka tak mau kalah, lalu didirikannya sekolah terbang dengan gurunya burung, sekolah berenang dengan gurunya ikan dan sekolah lari dengan gurunya kijang. Setelah mencoba bertahun-tahun semua binatang itu kelelahan. Di puncak kelelahan itu mereka sadar bahwa masing-masing mempunyai sifat alami. Dan puncak pencarian hidup bertemu saat seseorang mulai tahu diri. Semua manusia ketika bertemu dengan persoalan atau penderitaan langsung bereaksi mau dan pengen cepat mengakhirinya. Jenuh langsung cari hiburan, sakit langsung buru-buru berobat. Itulah bentuk nyata dari hidup yang melawan. Apa saja yang dilawan akan bertahan. Ini yang menunjukkan mengapa sejumlah kehidupan tidak pernah keluar dari terowongan kegelapan dan ketidakpuasan....karena terus melawan. Berbeda dengan hidup kebanyakan orang yang penuh perlawanan, dijalan orang-orang yang ingat akan kesadaran akan hidupnya manusia diajarkan dengan tidak melawan, mengenali tanpa mengadili, melihat tanpa mengotak-ngotakkan, mendengar tanpa menghakimi.
Bosan, jenuh, sakit, sehat, susah, senang, sedih semua di coba dikenali tanpa diadili. Mereka yang rajin berlatih mengenali tanpa mengadili, suatu hari akan mengerti. Dalam bahasa inggris mengerti berarti understanding, bila dibalik menjadi standing under.
Seperti kaki meja, meskipun berat ia akan menahan, ia akan berdiri tegak menahan meja.
Hidup itu adalah ketika ada persoalan tidak terburu-buru dienyahkan, penderitaan tidak cepat-cepat disebut sebagai hukuman, tetapi dengan tekun ditahan, dikenali dan dipelajari. Setelah itu terbuka rahasianya, ternyata keakuan adalah akar semua penderitaan. Semakin besar keakuan semakin besar penderitaan, begitu juga sebaliknya.
Keakuan ini yang suka melawan. Ketika kita telah mengerti sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya tentang permasalahan, penderitaan diterangi dengan cahaya kesadaran diri. Tidak ada perbedaan antara mendengarkan burung bernyanyi dan suara orang mencaci. Keduanya hanya didengar, yang bagus tak menimbulkan kesombongan dan yang jelek tak menjadi bahan kemarahan. Pujian berhenti menjadi bapaknya kecongkakan. Makian berhenti menjadi ibunya permusuhan. Di saat melihat hanya melihat, di saat mendengar hanya mendengar. Tak usah khawatir, semua sudah, sedang dan akan berjalan baik. Burung tak sekolah, tak mengenal kecerdasan tetapi terhidupi rapi oleh alam. Apalagi manusia. Tanpa perlawanan paham melalui praktek bukan dengan intelek jika keakuan akar kesengsaraan. Begitu kegelapan keakuan diterangi kesadaran, ia lenyap tidak ada yang perlu dilawan.
Oleh karena itu selama ketidakadilan bertempur dengan keadilan, selama itu pula kehidupan mengalami keruntuhan. Hanya saling mengasihi yang bisa mengakhiri keruntuhan.

Dari rasa dari raba dari raga
Nu legawa

biokimiacinta

B I O K I M I A C I N T A

Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan hubungan entah antara dirinya dengan manusia lain, dengan lingkungan, dengan dunia luas, bahkan dengan Tuhan yang menciptakannya.
Kodrat mula manusia hadir di muka bumi dalam kesendirian. Secara alamiah ia berusaha untuk menciptakan hubungan. Salah satunya yang mungkin terpenting dalam pencarian hubungan itu adalah apa yang kita kenal dengan cinta. Seperti kandungan perasaan yang timbul dari kegelisahan akan keterpisahan atau keterpencilan.
Bagi manusia dewasa, cinta merupakan perwujudan penyatuan yang utama, yang memberikan kemungkinan manusia menemukan manusia lain dalam dirinya, walaupun individualitasnya tetap terjaga.

Penyatuan tanpa peleburan.
Dimana bukan saling memiliki yang terjadi tetapi memberi kapasitas yang sama baik dalam memberi maupun menerima. Bila ketika manusia berusaha memiliki sesamanya, disitu tidak ada hubungan aku-engkau, dimana tidak ada atau lenyapnya kesetaraan. Karena pada dasarnya keberadaan ”aku” ditentukan oleh adanya ”engkau” dalam aku.

Kesendirian manusia tetap akan terjadi apabila tidak ada pengakuan dalam dirinya tentang orang lain. Begitu pula dalam hubungan karena cinta, kesendirian dan kehampaan terjadi bukan karena lenyapnya siapa yang dicintai, tetapi lebih pada hilangnya ”engkau”.

Semacam apa yang tejadi saat kita menyatakan telah ”jatuh cinta”. Sejatinya cinta tidak pernah jatuh sebab cinta yang jatuh memiliki bawaan yang pingin mendominasi dan memiliki secara lebih. Cinta adalah standing in (bertahan di dalam). Dan karena cinta adalah tindakan, maka pertama-tama cinta adalah memberi dalam artian yang produktif. Maka cinta yang hampa adalah cinta yang hanya memberi tanpa menerima.

Sementara itu cinta yang bermakna memiliki, maka yang terjadi adalah semacam cinta yang tak berbalas dan penderitaan pun terjadi.
Manusia yang memiliki pada dasarnya dimiliki, dan disanalah penderitaan itu berada. Dan manusia yang memiliki cinta seperti ini hanya akan menjadi objek dari penderitaannya. Dan bila cinta dimaknai secara benar, maka akan terwujud ketulusan hati. Ia akan tetap menjadi dirinya sendiri, bukan suatu pribadi lain yang sepi. Walaupun derita masih ada, ia berperan, sadar dan berproses menjadi sesuatu yang terus ”menjadi”.
Bila kehampaan cinta antar manusia tetap terjadi, seseorang mengalami apa yang disebut ”kembali ke asal”. Awal dari kesunyian manusia di dunia. Sehingga ia mulai terdesak untuk mencari-cari hubungan yang baru yang dianggapnya memiliki kemampuan saling memberi dengannya. Pada titik ini, cinta dapat menjadi sebuah aksi pencarian yang berkesinambungan. Karena betapapun hampa cinta itu, ia tetap membuat manusia terus berbuat dan mencari cinta yang mampu mengatasi kesendirian sebagai manusia.

Kesempurnaan cinta adalah antara hubungan manusia dengan penciptanya. Karena dalam hubungan ini manusia senantiasa menemukan dirinya sebagai subjek. Yang aktif dalam menyempurnakan hubungan, menyempurnakan cinta dan menyempurnakan dirinya. Dan inilah makna terdalam dari hubungan cinta pada satu hal yang ”Maha Sempurna”. Memberikan peluang terbaik bagi manusia mewujudkan semua kesempurnaan.

Manusia adalah makhluk dimensi sosial, biologis dan spiritual sekaligus. Yang dengan ketiga dimensi itu mencari cintanya sendiri-sendiri. Sebuah pencarian kompleks yang tak terhindar dan membuat manusia selalu berada dalam gejolak kegelisahan. Keadaan itu pulalah yang membuat hidup manusia senantiasa menjadi fenomena yang menarik.

Pencarian cinta, yang kadang bergerak di antara satu kehidupan ke kehidupan yang lainnya. Membuat manusia seharusnya menjadi kian matang, kian dewasa, kian mampu bukan hanya memaknai, tetapi mampu mengatasi kehampaan itu. Dan beruntunglah manusia yang berproses menjadi seperti itu. Pada puncak dari pencarian, peran dan fungsinya itulah, kebahagiaan manusia terletak dan terwujud.

Betapa bersyukurnya manusia sebagai makhluk sosial, rakyat dari sebuah semesta yang berhasil mencapai tingkat-tingkat kebahagiaan itu.


Kubaca, Kurasa, Kumakna
nu legawa

Saturday, September 6, 2008

daharga

Kau beri makan disaatku lapar

Kau beri minum disaatku haus

tapi sekarang kutak butuh itu

tapi berikanlah aku semua cintamu Tuhan

Friday, August 22, 2008

boleh

aku bukan orang baik.....tapi pernah jadi baik nu legawa

Saturday, August 16, 2008

itu aku

Aku heran terhadap orang yang yakin akan datangnya kematian,
tapi masih membanggakan diri

Aku heran terhadap orang yang yakin akan hari pembalasan,
kenapa ia masih sibuk menimbun harta benda?

Aku heran terhadap orang yang yakin akan masuk pintu kubur,
kenapa ia masih tertawa terbahak-bahak

Aku heran terhadap orang yang yakin akan hari akhir,
kenapa mereka masih bersenang-senang lalai tidak beramal?

Aku heran terhadap orang yang yakin akan leyapnya dunia ini,
kenapa ia masih menambatkan hati padanya?

Aku heran terhadap orang yang alim yang pandai bicara,
tetapi bodoh dalam paham pengertian

Aku heran terhadap orang yang sibuk selidiki aib orang lain,
tetapi lupa cacat dirinya sendiri

Aku heran terhadap orang yang tahu bahwa Allah memperhatikan tingkah lakunya, kenapa ia masih durhaka kepadaNya

Aku heran terhadap orang yang mengerti bahwa ia akan mati sendirian dan sibuk masuk kubur sendirian,
kenapa ia masik asyik bersenda gurau dengan orang banyak?



Untuk diriku sendiri dan teruntuk seseorang-seseorang di alam malam sana

berpisah

Tenanglah, hatiku
biarlah saat berpisah menjadi manis…
biarlah ia tak menjadi kematian, tetapi menjadi kesempurnaan
Biarlah kasih mencerna jadi kenangan dan pedih mencerna jadi nyanyian
Biarlah penerbangan di langit berakhir
dalam berlipatnya sayap memasuki sarang
Biarlah jamah penghabisan dari tanganmu melembut bagai bunga malam hari
Berdirilah tenang, o akhir yang indah
buat sesaat dan ucapkan kata-katamu yang penghabisan dalam kesunyian
Aku membungkuk padamu dan kuangkat lampuku tuk menerangi jalanmu

24 jam

24 jam adalah 1 hari

dia tidak akan kembali ketika kita telah pergi
dia tidak akan bicara ketika kita melangkah
dan dia juga tidak akan memberi tambahan waktu ketika kita lalui
dan dia juga tidak akan pinjaman waktu ketika kita minta
kita bebas gunakan 24 jam itu
kita gratis memakainya tidak ada tagihan
bisa buat apa saja yang mau kita lakukan?
Setiap pagi, setiap siang, setiap malam, setiap kedipan mata!
Kita kan tahu pentingnya waktu sedetik ketika
Seseorang pembalap telah dilewati musuhnya
Kita kan tahu pentingnya waktu semenit ketika
Seseorang penumpang ketinggalan pesawat yang telah terbang
Kita kan tahu pentingnya waktu sejam ketika
Seseorang mahasiswa telah gagal dalam ujiannya
Kita kan tahu pentingnya waktu sehari ketika
Seseorang yang kita cintai telah pergi meninggalan kita
Betapa berharganya waktu itu
Karena setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari
Yang telah diberikan Sang Alam Semesta telah kita sia-siakan dengan sempurna


060808
nu legawa

Friday, May 30, 2008

sentuhan maut

Kita lahir ke dunia ini tidak membawa apa-apa dan bila datang saat ajal pun pastilah tidak akan membawa apa-apa. Mengapa harus ujub, riya, sum’ah dan takabur. Merasa diri lebih pintar sedang yang lain bodoh. Itu semua hanya dari sepersekian dari setetes ilmu yang kita miliki? Padahal bukankah ilmu yang kita miliki pada hakekatnya adalah titipan Allah juga yang sama sekali tidak sulit bagiNya untuk mengambil kembali dari diri kita

Wednesday, May 7, 2008

wanita

O perempuan,

Kau bukan karya Tuhan semata, tetapi buah karya para lelaki juga,

Mereka ini senantiasa mencurahi kau dengan keindahan dari hati mereka

Penyai-penyair menganyam bagimu tenunan dengan benang angan-angan kencana

Pelukis-pelukis memberi bentukmu keabadian yang senantiasa baru,

laut memberikan mutiaranya,

tambang memberikan emasnya,

taman-taman musim panas memberikan kembang-kembangnya tuk menghias aku

menyalut kau, membuat kau lebih indah

kau setengah perempuan setengah impian

apa kabarnya

Kekasih, siang dan malam hatiku kan rindu kan pertemuan denganMu

Kan pertemuan yang laksana maut menelan segala

Halaukan aku bagai topan dan rampas impianku,

rebut aku dari duniaku

Dalam kesirnaan itu, dalam ketelanjangan jiwa yang sempurna,

biarlah kita menyatu dalam keindahan

Alangkah sayangnya hasratku yang sia-sia!

Dimanakah harapan kan menyatu ini kalau tidak dalam diriMu,

Tuhanku?

dunia memang cinta

Dunia memang cinta

Tidak ada sesuatu yang bergerak di alam bawah dan alam atas. Melainkan kehendak dan cinta merupakan sebab dan tujuannya.

Cinta adalah fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi kenapa banyak juga orang yang menderita karena cinta. Kenapa???

Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa jalani rasa cinta itu dengan benar.

Cinta memang sudah ada didalam diri kita dan tidak bisa ditolak… salah satunya cinta terhadap lawan jenis.

Tapi harus waspada dan hati-hati cinta bisa menulikan, membutakan juga melumpuhkan. Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah,… cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.

Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada jalur yang menjaga martabat kehormatannya, baik wanita maupun laki-laki.

Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja. Mungkin benar juga!

Jika Anda sudah mampu mengendalikan dan menguasai syahwat maupun hawa nafsu, Anda berkedudukan lebih tinggi daripada malaikat.
Namun jika dikuasai oleh syahwat dan hawa nafsu, Anda berkedudukan lebih rendah daripada hewan dan syaitan.
Bayangkan, anjing pemburu yang terdidik bahkan mampu menahan nafsu seleranya untuk tidak memakan hewan yang ditangkapnya.
Dia mengharamkan bagi dirinya binatang tangkapan itu, kemudian ia serahkan kepada majikannya untuk dinikmati.

Hebat…hebat…hebat…tuh doggy!

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, “ALLOH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (ALLOH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.” (H.R. Muslim).

Dari hadis ini tampak bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampak bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karenanya, sudah sepantasnya jikalau kita merindukan cinta, kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ALLOH SWT, tanyakanlah kembali pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu kita untuk saling mencintai, berkasih sayang bersama makhluk yang lain!

Cinta kasih ibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak bergerak lepas tuk semburkan berjuta-juta kubik air yang keluar dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.

Sama pula seperti pancaran sang mentari pagi, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya.

Itulah hakekat cinta kasih yang tak bisa diam dan kesempurnaan cinta adalah penghambaan, ketundukan dan taat kepada yang dicintai…inilah kebenaran yang karenanya langit dan bumi, dunia akherat diciptakan.

nu legawa

cinta segilima

Fungsi menciptakan bentuk,

bentuk disesuaikan dengan fungsi

Mengapa pisau diciptakan lancip dan tajam, mengapa bibir gelas tebal dan halus, mengapa tidak sebaliknya? Jawabannya adalah ungkapan di atas. Karena pisau diciptakan demikian, karena ia berfungsi untuk memotong sedangkan gelas untuk minum.

Kalau bentuk gelas sama dengan pisau maka ia berbahaya dan gagal dalam fungsinya. Kalau pisau dibentuk seperti gelas, maka sia-sialah kehadirannya dan gagal pula ia dalam fungsinya.

Sejak jaman dahulu orang menyadari akan adanya perbedaan, bahkan kini para pakar pun mengakuinya.

Anton Nemiliov (cendikiawan Rusia) dalam bukunya The Biologocal Tragedy of Women menguraikan secara panjang lebar perbedaan-perbedaan tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ilmiah dan kenyataan-kenyataan yang ada.

Murthadha Muthahhari seorang ulama Iran dalam bukunya juga dengan judul Nizham Huquq al-Mar’ah menuliskan sebagai berikut:

” lelaki secara umum lebih besar dan lebih tinggi daripada perempuan; suara lelaki dan telapak tangannya kasar, berbeda dengan suara dan telapak tangannya perempuan, pertumbuhan perempuan lebih cepat dari lelaki, tetapi perempuan lebih mampu membentengi diri dari penyakit dibanding lelaki, dan lebih cepat bicaranya, bahkan lebih dewasa dari lelaki. Rata-rata bentuk kepala lelaki lebih besar dari kepala perempuan, tetapi jika dibandingkan dari segi bentuk tubuhnya, maka sebenarnya perempuan lebih besar. Kemampuan paru-paru lelaki menghirup udara lebih besar/banyak daripada perempuan, dan denyut jantung perempuan lebih cepat daripada lelaki.”

secara umum lelaki lebih cenderung kepada olahraga, berburu atau pekerjaan yang melibatkan gerakan di banding wanita.

Lelaki secara umum cenderung kepada tantangan dan perkelahian, sedangkan wanita cenderung kepada kedamaian dan keramahan; lelaki lebih agresif dan suka ribut sementara wanita lebih tenang dan tentram.

Perempuan menghindari penggunaan kekerasan terhadap dirinya atau orang lain, karena itu jumlah wanita yang bunuh diri lebih sedikit dari lelaki. Dan caranya pun berbeda, biasanya lelaki menggunakan cara yang lebih keras – pistol, tali gantungan atau loncat dari ketinggian- sementara wanita menggunakan obat tidur, racun dan semacamnya.

Perasaan wanita lebih cepat bangkit dari lelaki, sehingga sentimel dan rasa takutnya segera muncul, berbeda dengan lelaki, yang biasanya lebih berkepala dingin. Di sisi lain, perasaan perempuan secara umum kurang konsisten dibandingkan denga lelaki. Perempuan lebih berhati-hati, lebih tekun beragama, cerewet, takut, dan lebih banyak berbasa-basi. Cintanya kepada keluarga serta kesadarannya tentang kepentingan lembaga keluarga lebih besar.



Dan dari segi kejiwaan lelaki biasanya merasa jemu untuk tinggal berlama-lama di samping kekasihnya. Berbeda dengan wanita, ia merasa nikmat berada sepanjang saaat bersama kekasihnya. Lelaki juga senang dengan tampil dalam wajah yang sama tiap hari. Berbeda dengan wanita yang setiap hari ingin bangkit dari pembaringannya dengan wajah yang baru. Bentuk sukses di mata lelaki adalah kedudukan sosial terhormat serta penghormatan dari lapisan masyarakat, sedangkan bagi wanita adalah menguasai jiwa raga kekasihnya dan memilikinya sepanjang hayat. Karena itu para pria dimasa tuanya merasa sedih karena sumber kekuatan mereka telah tiada, yakni kemampuan untuk bekerja, sedangkan perempuan merasa senang dan rela karena kesenangannya adalah di rumah bersama suami dan anak cucunya.

Wanita itu lebih suka bekerja di bawah pengawasan orang lain dan ingin merasakan bahwa ekspresi mereka mempunyai pengaruh terhadap orang lain serta menjadi kebutuhan orang lain. Kedua kebutuhan ini bersumber dari kenyataan bahwa perempuan berjalan di bawah pimpinan perasaan sedangkan lelaki di bawah pertimbangan akal.

Walaupun kita sering mengamati bahwa perempuan bukan saja menyamai dalam hal kecerdasan, bahkan terkadang melebihinya. Kelemahan utama perempuan adalah perasaannya yang sangat halus. Lelaki berpikir secara praktis, menetapkan, mengatur dan mengarahkan. Dan wanita pun harus menyadari dan menerima kenyataan mereka menbutuhkan lelaki atasnya. Tapi jangan menilai perasaan wanita yang sangat halus itu adalah kelemahannya.justru itu salah satu keistimewaan yang tidak kurang dimiliki oleh lelaki. Keistimewaan itu sangat dibutuhkan oleh keluarga, khususnya dalam rangka mendidik, mebimbing dan memelihara anak-anak.

Memberi nafkah adalah bentuk suatu kelaziman bagi lelaki, serta kenyataan umum dalam masyarakat umat manusia sejak jaman dahulu hingga kini. Sedemikian lumrahnya hal tersebut, sehingga langsung digambarkan dengan bentuk kata kerja masa lalu yang menunjukkan terjadinya sejak dahulu.

Tetapi pada hakekatnya ketetapan ini bukan hanya di atas pertimbangan materi semata.

Wanita secara psikologis pasti tidak mau diketahui membelanjai suami, bahkan kekasihnya dan di sisi lain lelaki juga malu jika ada yang mengetahui bahwa kebutuhan hidupnya ditanggung oleh istrinya. Agama Islam yang tuntunan-tuntunannya sesuai dengan fitrah manusia, mewajibkan menanggung biaya hidup istri dan anak-anaknya. Kewajiban itu di terima dan menjadi kebanggaan suami, sekaligus menjadi kebanggaan istri yang dipenuhi permintaan nya oleh suami, sebagai tanda cinta kepadanya.

Dan dalam hal pemenuhan kebutuhan wanita pada dasarnya tidak berkewajiban melayani suaminya dalam hal menyediakan makanan, minum, menjahit bajunya dan sebagainya. Justru suamilah yang berkewajiban menyiapkan untuk istri dan anak-anaknya pakaian jadi dan makanan yang siap dimakan.

Dengan adanya keistimewaan fisik dan psikis serta kewajiban memenuhi kebutuhan anak dan istri, lahirlah hak-hak suami yang harus pula dipenuhi oleh istri.

Suami wajib ditaati oleh istrinya dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, serta tidak bertentangan dengan hak pribadi istri. Bukan kewajiban taat secara mutlak. Kepemimpinan yang dianugerahkan Allah kepada suami, tidak boleh mengantarkannya kepada kesewenang-wenangan. Sepintas terlihat bahwa tugas kepemimpinan ini merupakan keistimewaan dan derajat/tingkatnya lebih tinggi dari perempuan.

” para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut secara makruf, akan tetapi para suami mempunyai satu derajat/tingkat, atas mereka(para istri)”(QS.al-Baqarah 22 8)

Derajat itu adalah kelapangan dada para suami terhadap istrinya untuk meringankan sebagian kewajiban istrinya dan untuk memperlakukan istrinya secara terpuji, agar suami memperoleh derajat itu.

Yang dimaksud dengan perlakuan baik terhadap istrinya, bukanlah tidak mengganggunya tetapi bersabar dalam gangguan/kesalahan serta memperlakukannya dengan kelembutan dan maaf, saat ia menumpahkan emosi dan kemarahannya.

Keberhasilan pernikahan tidak tercapai kecuali jika kedua belah pihak memperhatikan hak pihak lain. Tentu hal itu banyak, antara lain adalah bahwa suami bagaikan pemerintah/penggembala dan dalam kedudukan seperti itu, dia berkewajiban memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya(istrinya). Istri pun berkewajiban untuk mendengar dan mengikutinya, tetapi di sisi lain perempuan mempunyai hak terhadap suaminya untuk mencari jalan yang terbaik ketika melakukan pemecahan suatu persoalan.

Jika titik temu dalam bermusyawarah antara suami-istri tidak diperoleh, dan kepemimpinan suami yang harus ditaati dihadapi oleh istri dengan nusyuz, keangkuhan dan pembangkangan, maka ada tiga langkah yang dianjurkan untuk ditempuh suami mempertahankan mahligai pernikahan.

Ketiga langkah tersebut adalah nasihat, menghindari hubungan seks dan memukul. Dan dapat saja urutan yang kedua didahulukan sebelum yang pertama. Namun demikian, penyusunan langlah-langkah itu sebaiknya ditempuh secara berurut.

Perselisihan hendaknya tidak diketahui oleh orang lain, bahkan oleh anak-anak dan anggota keluarga di rumah sekalipun. Karena semakin banyak yang mengetahui, semakin sulit memperbaiki, kalaupun kemudian ada keinginan untuk meluruskan benang kusut, boleh jadi harga diri di hadapan mereka yang mengetahuinya akan menjadi aral menghalang.

Perlu juga disadari bahwa dalam kehidupan rumah tangga pasti ada saja sedikit atau banyak yang tidak mempan baginya nasehat atau sindiran. Nah, apakah ketika itu, pemimpin rumah tangga bermasa bodoh, membiarkan rumah tangganya dalam suasana tidak harmonis, ataukah dia harus mengundang orang luar atau yang berwajib untuk meluruskan yang menyimpang di antara anggota keluarganya? Di sisi lain pendidikan atau hukuman tidak ditujukan kepada Anda-wahai kaum Hawa yang menjalin cinta kasih dengan suami, tidak juga kepada yang tidak membangkang perintah suami, perintah yang wajib diikuti. Tetapi ia ditujukan kepada yang membangkang. Anda jangan berkata jumlah mereka tidak banyak, karena kalau pun yang membangkang dan tidak mempan baginya alternatif pertama dan kedua, jumlahnya tidak banyak, apakah salah atau tidak bijaksana bila agama menyediakan tuntunan pemecahan, bagi yang jumlahnya sedikit itu? Jangan pula berkata bahwa memukul sudah tidak relevan dengan jaman sekarang, karena pakar-pakar pendidikan masih mengakuinya untuk kasus-kasus tertentu tentunya. Bahkan di kalangan kemiliteran pun masih dikenal bagi yang melanggar disiplin, dan sekali lagi harus di diingat bahwa pemukulan yang diperintahkan di sini adalah yang tidak mencederai atau menyakitkan. Dan tidak juga pemukulan itu diartikan sebagai penghinaan atau tindakan yang tidak terhormat. Sebenarnya pemukulan disini bukan dengan secara fisik saja tapi oleh kata2 sindiran atau ucapan.

Kalau ketiga langkah yang diajarkan di atas, belum juga berhasil, maka habis sudah upaya yang dapat dilakukan oleh suami, ketika itu sudah sangat sulit membatasi perselisihan mereka terbatas dalam kamar atau rumah.

Pastilah ketika asap api pertengkaran telah mengepul ke udara. Kepada yang melihat atau mencium atau mengetahui adanya asap itu baik keluarga maupun yang orang-orang yang dipercaya hendaknya mengutus juru damai(hakam) dari kedua belah pihak. Utusan itu harus bijaksana dalam mendamaikan mereka bukan yang memberi masukan-masukan yang bisa memperkeruh dan memperumit serta mengutus mereka-mereka yang mempunyai kepentingan pribadi tersendiri. Jika keduanya (suami-istri) atau utusan-utusan itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberikan taufik kepada keduanya (suami-istri) tersebut. Karena ketulusan niat untuk mempertahankan kehidupan rumah tangga merupakan modal utama menyelesaikan semua problem keluarga.

Sesungguhnya Allah sejak dahulu hingga kini dan akan datang Maha Mengetahui segala sesuatu lagi Maha Mengenal sekecil apapun termasuk detak-detik kalbu suami istri dan para utusan-utusan itu.

Dan jika gagal para utusan-utusan itu bukan yang menetapkan hasil akhir dari suami istri yang bersengketa. Mereka tidak mempunyai kewenangan.

Untuk menceraikan hanya berada di tangan suami, dan tugas mereka hanya mendamaikan, tidak lebih dan tidak kurang

Ku baca, ku rasa, ku dengar, ku lihat, ku coba

nu legawa