Thursday, November 6, 2008

sayonara gaga!

Engkau meninggalkan aku dan aku meneruskan jalanmu
Kukira aku akan meratapimu dan menempatkan arca rupamu semata dalam hatiku, terbuat dari nyanyian kencana.
Tetapi ah, nasibku yang buruk, alangkah singkatnya waktu.
Keremajaan susut tahun demi tahun
Hari musim semi melintas cepat
Bunga-bunga yang rapuh mati dengan rela
dan si bijak memperingatkan padaku
bahwa hidup ini adalah setitik embun di atas bunga seroja.
Akankah kulalaikan semua ini untuk memikirkan seorang yang telah berpaling dariku?
Akan kasar dan bodohlah itu, karena waktu itu singkat.
Maka datanglah
Malam-malamku berhujan dengan kaki-kaki gemertap
Senyumlah, musim gugurku
Datanglah, bulan januari yang lalai, menebar-tebarkan ciumanmu merata.
Engkau datang, dan engkau, dan engkau juga!
Kekasihku semua, kalian tahu, kita sesama fana.
Adakah bijak, mematahkan hati sendiri untuk seorang, yang menjauhkan hatinya?
karena waktu itu singkat.
Adalah enak duduk di sudut merenungkan dan menuliskan dalam sajak
Bahwa engkau seluruh duniaku.
Adalah megah mendekap kesedihan sendiri dan memastikan tak akan terlipur.
Tetapi seraut wajah segar mengintai lewat pintuku dan membukakan matanya memandang mataku.
Aku pun hanya dapat menghapus air mataku dan mengubah nada laguku.
Karena waktu itu singkat

makasih tagore kan kucoba medekap keindahan,
kan kucoba peluk kejelitaanMu
nu legawa

1 comment:

Anonymous said...

nice poetry....:-) jambalidah