Wednesday, May 7, 2008

dunia memang cinta

Dunia memang cinta

Tidak ada sesuatu yang bergerak di alam bawah dan alam atas. Melainkan kehendak dan cinta merupakan sebab dan tujuannya.

Cinta adalah fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi kenapa banyak juga orang yang menderita karena cinta. Kenapa???

Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa jalani rasa cinta itu dengan benar.

Cinta memang sudah ada didalam diri kita dan tidak bisa ditolak… salah satunya cinta terhadap lawan jenis.

Tapi harus waspada dan hati-hati cinta bisa menulikan, membutakan juga melumpuhkan. Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah,… cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.

Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada jalur yang menjaga martabat kehormatannya, baik wanita maupun laki-laki.

Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja. Mungkin benar juga!

Jika Anda sudah mampu mengendalikan dan menguasai syahwat maupun hawa nafsu, Anda berkedudukan lebih tinggi daripada malaikat.
Namun jika dikuasai oleh syahwat dan hawa nafsu, Anda berkedudukan lebih rendah daripada hewan dan syaitan.
Bayangkan, anjing pemburu yang terdidik bahkan mampu menahan nafsu seleranya untuk tidak memakan hewan yang ditangkapnya.
Dia mengharamkan bagi dirinya binatang tangkapan itu, kemudian ia serahkan kepada majikannya untuk dinikmati.

Hebat…hebat…hebat…tuh doggy!

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, “ALLOH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (ALLOH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.” (H.R. Muslim).

Dari hadis ini tampak bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampak bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karenanya, sudah sepantasnya jikalau kita merindukan cinta, kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ALLOH SWT, tanyakanlah kembali pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu kita untuk saling mencintai, berkasih sayang bersama makhluk yang lain!

Cinta kasih ibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak bergerak lepas tuk semburkan berjuta-juta kubik air yang keluar dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.

Sama pula seperti pancaran sang mentari pagi, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya.

Itulah hakekat cinta kasih yang tak bisa diam dan kesempurnaan cinta adalah penghambaan, ketundukan dan taat kepada yang dicintai…inilah kebenaran yang karenanya langit dan bumi, dunia akherat diciptakan.

nu legawa

No comments: